Mengapa Body Bus Bagian Depan Didesain Tidak Aerodinamika?

Tampilan salah satu produk bus kota produksi karoseri Laksana (Sumber Gambar/Wikipedia)

Mengapa Body Bus Bagian Depan Didesain Tidak Aerodinamika? mungkin bagi sebagian orang akan bertanya hal demikian, untuk itu mari kita bahas.

Jika melihat beragam body bus yang ada di Indonesia saja tentu terlihat sejumlah karoseri bus mendesain bodynya sedikit Aerodinamika, walaupun hal tersebut terkesan kurang efektif jika dibandingkan dengan beberapa faktor mulai dari konsumsi bahan bakar hingga kecepatan rata-rata bus.

Baca Juga: Karoseri Trijaya Union Perkenalkan Sahara 4×4

Sebelum itu, kita akan mengenal apa itu Aerodinamika terlebih dahulu. Dilansir dari beragam sumber digital lainnya, Aerodinamika berasal dari kata “Aero” dan “Dynamic” yang berarti udara dan gaya gerak.

Sistem kerja Aerodinamika pada dasarnya diterapkan pada desain body kendaraan yang mana jika semakin kecil hambatan udara dapat berdampak pada konsumsi bahan bakar dan kestabilan laju kendaraan.

Aerodinamika paling sering diaplikasikan pada kendaraan mobil maupun motor yang dirancang agar dapat melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, lalu bagaimana dengan bus?

Jika diperhatikan, karoseri bus di Indonesia juga tetap memperhatikan sisi Aerodinamika pada body bus buatannya.

Namun hal tersebut dinilai tidak terlalu signifikan selayaknya kendaraan jenis mobil maupun motor karena beberapa faktor diantaranya.

Pertama, Bus tidak dirancang untuk berjalan dikecepatan tinggi

Sebagaimana kita ketahui kendaraan jenis bus dan truck tidak dirancang untuk berjalan dengan kecepatan yang tinggi.

apalagi kedua jenis kendaraan tersebut memiliki beban angkut yang relatif sangat berat dan apabila kendaraan jenis ini berjalan pada kecepatan tinggi, tentu akan menurunkan fungsi kinerja pada rem kendaraan tersebut yang dapat berakibat fatal.

Disisi lain, sistem pengereman pada bus tidak dapat melakukan pengereman secara cepat melainkan membutuhkan radius jarak tertentu agar dapat berhenti dengan sempurna.

Kedua, Mesin Bus Paling jarang dimatikan saat beroperasi

Selain bus tidak dirancang untuk berjalan pada kecepatan tinggi, bus juga hampir jarang mematikan mesinnya saat beroperasi mengisi rute perjalanannya baik pada saat diterminal bus, rumah makan hingga tempat pengisian bahan bakar.

Baca Juga: Canggih, Bus Trans Jatim Dilengkapi perangkat Internet of Things

Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor seperti mendukung kenyamanan penumpang, hingga sistem kerja dari mesin diesel yang membutuhkan kompresi dan suhu tinggi serta apabila suplai udara dan panas berkurang dapat menurunkan kinerja dari komponen turbo.

Sehingga jika produsen bus terlalu berfokus merancang body agar dapat menurunkan tingkat konsumsi bahan bakar, sepertinya hal tersebut kurang efektif.

pertanyaan yang mungkin muncul berikutnya ialah Jika tidak memiliki fungsi yang signifikan kenapa ada produsen bus yang membuat bodynya Aerodinamika?

Body bus yang menerapkan Aerodinamika tentu dapat lebih stabil pada saat berjalan di jalan toll, yang mana bus akan melaju pada kecepatan yang cukup konstan.

Sehingga bus yang menerapkan Aerodinamika tentu dapat memecah hambatan angin lebih baik. Selain itu body bus yang menerapkan Aerodinamika terkesan lebih sporty dan keren.  

Tampilan Dari Avante Series Produksi Karoseri Tentrem (Sumber Gambar/Tentrem Bus)
Tampilan Dari Avante Series Produksi Karoseri Tentrem (Sumber Gambar/Tentrem Bus)

Jika dilihat dari beragam karoseri bus di Indonesia, karoseri tentrem merupakan salah satu karoseri bus yang paling terlihat menerapkan Aerodinamika pada bagian depan busnya, dan diaplikasikan pada produk bus Avante Series.

Baca Juga: Siapa Saja Finalis Sustainable Bus Awards 2023

Demikian ulasan kali ini tentang Body Bus Bagian Depan Didesain Tidak Aerodinamika, bagaimana menurut sahabat transport? bagikan pendapatmu dikolom komentar dibawah.


Eksplorasi konten lain dari DigitalOtoTransport.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!
Scroll to Top