Mengapa Bus Akap Belum Tertarik Menggunakan Bus Listrik

Armada bus Milik PO Pahala Kencana (sumber gambar/Aditya Adinata)

Saat Ini Pemerintah Tengah Gencar Menguji Coba Dan Menggunakan Beragam Jenis Kendaraan Listrik Diberbagai Sektor Layanan Transportasi Bus pada beberapa kota di Indonesia, Mungkin bagi sebagian orang akan ada pertanyaan Mengapa Bus Akap Belum Tertarik Menggunakan Bus Listrik? atau minimal melakukan uji coba pada rute-rute tertentu.

Baca Juga: Sejarah Karoseri Tentrem Malang Hingga Kini

Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) merupakan salah satu jenis layanan transportasi yang memiliki banyak peminat, hal ini tentu dikarenakan bus dengan layanan tersebut memiliki jangkauan operasional yang terbilang jauh bahkan hingga ke pelosok daerah.

Bus dengan jenis layanan Antar Kota Antara Provinsi (AKAP) memang memerlukan beragam spesifikasi khusus dan berbeda dengan bus perkotaan.

hal tersebut mungkin menjadi faktor yang menyebabkan bus dengan layanan tersebut tidak mudah dengan cepat beralih dari bus berbahan bakar konvensional menuju listrik.

Pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai beberapa hal yang mungkin menjadi penghambat transformasi menuju layanan bus AKAP berbasis listrik (menggunakan baterai listrik).

Sasis Bus Listrik Produksi Tiongkok (Sumber Gambar/Shiyan Xiangtian Import)
Sasis Bus Listrik Produksi Tiongkok (Sumber Gambar/Shiyan Xiangtian Import)

Pertama, Kapasitas Angkut Barang

Sebagaimana kita ketahui beberapa produsen sasis bus listrik menempatkan baterainya berada dibawah kabin penumpang, sehingga hal ini tentu akan menurunkan kapasitas angkut barang bawaan penumpang.

Baca Juga: Crash Test Salah Satu standar Keamanan Kendaraan Di Dunia

terlebih lagi mayoritas masyarakat yang berpergian menggunakan layanan Bus AKAP kerap kali membawa barang bawaan yang tidak sedikit.

Bus Listrik Sudah Mulai Dijajal Oleh Flixbus (Sumber Gambar/Evmagz)
Bus Listrik Sudah Mulai Dijajal Oleh Flixbus (Sumber Gambar/Evmagz)

Kedua, Jangkauan Operasional Dan Waktu Pengisian Daya

Selain jumlah bagasi bus yang berkurang, jangkauan operasional bus juga akan lebih pendek dibandingkan dengan bus berbahan bakar konvensional (solar).

sedangkan banyak perusahaan otobus dengan layanan yang memakan waktu berhari-hari, dimana hal ini tentu akan membuat pengusaha otobus berfikir dua kali untuk menggunakan bus listrik.

Baca Juga: Kilas Sejarah Dan Kemajuan Bus Gandeng Di Dunia

Terlebih lagi waktu pengisian daya dari bus listrik terbilang cukup lama, dan disisi lain Perusahaan otobus di Indonesia hampir seluruhnya menerapkan sistem Tektok.

TEKTOK sendiri merupakan sebuah istilah yang dilekatkan pada armada bus yang beroperasi secara terus menerus, sehingga saat bus ini tiba dilokasi rute tujuan atau akhir maka armada ini akan langsung berputar balik dan mengangkut penumpang ke arah tujuan sebelumnya maupun selanjutnya.

Bus Listrik Sedang Isi Daya Beterai (Sumber Gambar/Fathan Radityasani (Kompas))
Bus Listrik Sedang Isi Daya Beterai (Sumber Gambar/Fathan Radityasani (Kompas))

Ketiga, Minimnya Infrastruktur Pengisian Daya

seperti yang kita ketahui Indonesia terbilang salah satu negara yang baru mulai mengembangkan serta menggunakan kendaraan listrik untuk mendukung mobilitas masyarakatnya.

Sehingga tidak heran jika Infrastruktur pendukung kendaraan listrik belum begitu banyak, yang mana hal ini merupakan salah satu pertimbangan bagi para peminat kendaraan ramah lingkungan.

Baca Juga: Body Bus Maxy Miracle Produksi Karoseri Nusantara Gemilang

Dikutip dari Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, pada tahun 2022 Indonesia baru memiliki sebanyak 332 Unit SPKLU (Charging Station) yang tersebar di 279 lokasi publik dan sekitar 369 Unit SPBKLU (Battery Swap Station) yang disebar ke seluruh wilayah Indonesia.

Nah mungkin itulah beberapa alasan Mengapa Bus Akap Belum Tertarik Menggunakan Bus Listrik, bagaimana menurut sahabat transport? bagikan pendapatmu dikolom komentar dibawah.


Eksplorasi konten lain dari DigitalOtoTransport.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!
Scroll to Top