Ini Alasan Bus Buatan China Mudah Masuk Indonesia, yang mana sering kali kita bertanya-tanya mengapa bus produksi China dapat dengan mudah masuk ke Indonesia baik secara utuh maupun sasisnya saja.
Beberapa dekade belakangan ini Industri kendaraan China memang sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, dan tidak sedikit merek kendaraan asal negeri tirai bambu tersebut berhasil mendominasi ataupun mempengaruhi sektor otomotif diberbagai negara, tanpa terkecuali Indonesia.
Dimana Indonesia sendiri menjadi salah satu negara dikawasan Asia Tenggara yang beberapa dekade belakangan juga terlihat mengalami peningkatan daya beli terhadap produk kendaraan asal China, Baik disektor kendaraan pribadi maupun komersial.
Disamping itu China sendiri bukanlah pemain baru di industri bus Indonesia, yang mana bus dengan merek China sudah beredar cukup lama di tanah air.
Sehingga bus buatan China bukanlah barang baru di Indonesia, yang mana BYD, Zhongtong, Skyweel, Golden Dragon, Higer, Foxtron, Yutong dan sebagainya merupakan beberapa merek bus asal China yang beredar di Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Terminal Bus Kampung Rambutan Jakarta
Produk kendaraan komersial buatan China sendiri masuk ke Indonesia dengan beberapa metode mulai dari impor secara utuh atau CBU dan ada juga yang terpisah alias sasisnya saja.
Dimana sasis bus produksi China mayoritas digunakan pada segmen bus antar kota dan sasis bus merek China umumnya akan dipasangkan pada body bus produksi dalam negeri.
Sebaliknya, bus merek China yang masuk dalam keadaan utuh mayoritas dioperasikan sebagai bus perkotaan seperti layanan Transjakarta dan sebagainya.
PERJANJIAN DAGANG KAWASAN
Perlu Kamu ketahui bahwa ASEAN merupakan salah satu organisasi internasional yang memiliki perjanjian pedagangan dengan banyak negara besar dunia seperti Amerika Serikat, Korea, Jepang, Hingga China.
Indonesia sendiri ialah negara anggota aktif ASEAN, sehingga kebijakan ekspor dan impor antara China dengan Indonesia tentu akan sejalan dengan kebijakan ASEAN.
Dalam prakteknya ASEAN akan mengurangi ataupun menghapus tarif impor produk dari China ke negara anggota Asean, begitupun sebaliknya.
Sehingga tarif impor bus dari China ke negara anggota Asean kemungkinan besar relative lebih rendah, dibandingkan tarif impor bus secara utuh dari negara diluar perjanjian ACFTA.
Pihak Daimler Indonesia sendiri pada tahun 2022 lalu sempat mengeluhkan tingginya tarif impor, yang mana pada saat itu Daimler yang merupakan satu kesatuan dengan Mercedes Benz hendak memasukan produk bus listriknya ke Indonesia secara utuh.
Baca Juga: Mengenal Terminal Arya Wiraraja Sumenep Madura
Hal tersebut lantaran kala itu Indonesia belum ada regulasi yang mengatur mengenai impor dan ekspor bus listrik dalam keadaan terpisah atau sasisnya saja.
Sehingga salah satu cara untuk memasukan bus listrik ke Indonesia saat itu ialah dalam keadaan utuh.
Dari kasus tersebut kita bisa melihat bahwa salah satu alasan kuat mengapa bus produksi China bisa lebih mudah masuk ke Indonesia dibandingkan negara lain diluar perjanjian ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) ialah biaya tarif impor yang relative lebih rendah.
Itu dia ulasan kami mengenai Ini Alasan Bus Buatan China Mudah Masuk Indonesia, dan bagi kamu yang menyukai konten pembahasan seputar transportasi bisa kunjungi digitalototransport.com.
Eksplorasi konten lain dari DigitalOtoTransport.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.